P3TKx6h_SRYiG_XKdcbrRjmEERM 1001 DONGENG ISLAMI: Seorang Anak Yang Membangkang Perintah Ayahnya

Senin, 20 Februari 2012

Seorang Anak Yang Membangkang Perintah Ayahnya



Ketika Rasulullah S.A.W memanggil kaum Muslimin yang mampu berperang untuk terjun ke medan perang Badar, terjadi dialog menarik antara Saad bin Khaitsamah dengan ayahnya yakni Khaitsamah. Dalam masa-masa itu panggilan seperti itu tidak terlalu mengherankan. Kaum Muslimin sudah tidak merasa asing bila dipanggil untuk membela agama Allah dan jihad fisabilillah. Sebab itu Khaitsamah berkata kepada anaknya, "Wahai anakku, aku akan keluar untuk berperang dan kau tinggal di rumah menjaga wanita dan anak- anak."


"Wahai ayahku, demi Allah janganlah berbuat seperti itu, karena keinginanku untuk memerangi mereka lebih besar daripada keinginan ayah . Ayah telah tetap tinggal di rumah, maka izinkanlah aku keluar dan tinggallah ayah di sini, ."
Khaitsamah marah dan berkata kepada anaknya, "Kau membangkang dan tidak mentaati perintahku."

Saad menjawab, "Allah mewajibkan aku berjihad dan Rasulullah memanggilku untuk berangkat berperang. Sedangkan ayah meminta sesuatu yang lain dari padaku, sehingga bagaimana Allah akan rela melihat aku taat pada ayah tetapi aku menentang Allah dan Rasulullah."

Maka Khaitsamah berkata, "Wahai anakku, apabila ada antara kita yang harus  berangkat satu orang baik kau maupun aku, maka dahulukan aku untuk berangkat."
Saad menjawab, " Demi Allah wahai ayahku, kalau bukan masalah syurga, maka aku akan mendahulukan ayah."

Akhirnya keputusan siapa yang akan berangkat ke medan perang badar melalui undian antara dia dan anaknya sehingga terasa lebih adil. Hasil undian menunjukkan bahwa Saadlah yang harus turun ke medan perang. Dia pun turun ke medan Badar dan mati syahid.

Setelah itu Khaitsamah berangkat menuju medan pertempuran. Tetapi Rasulullah tidak mengizinkannya. Hanya saja Rasulullah akhirnya mengizinkannya setelah Khaitsamah berkata sambil menangis, " Wahai Rasulullah, aku ingin sekali terjun dalam perang Badar. karena  inginnya aku harus mengadakan undian dengan anakku. Tetapi itu dimenangkannya sehingga dia yang mendapat mati syahid. Kemarin aku bermimpi di mana di dalam mimpiku anakku itu berkata kepadaku, "Engkau harus menemani kami di syurga, dan aku telah menerima janji Allah. Wahai Rasulullah, demi Allah aku rindu untuk menemaninya di syurga. Usiaku telah lanjut dan aku ingin berjumpa dengan Tuhanku."

Setelah diizinkan Rasulullah, Khaitsamah bertempur hingga mati syahid dan berjumpa dengan anaknya di syurga.

1 komentar:

  1. Semangat juang karena Allah yang perlu diteladani oleh kaum Muslimin.

    BalasHapus